Studi ini menunjukkan bahwa perokok aktif/kronis cenderung memiliki probabilitas anak-anak pendek atau kerdil.
Fakta menyebutkan sebanyak 2-3 dari 10 anak Indonesia usia 15-19 tahun merupakan perokok aktif.
Seorang perokok punya risiko dua sampai empat kali lipat untuk terserang penyakit jantung koroner dan memiliki risiko lebih tinggi terserang penyakit kanker paru.
Seorang perokok punya risiko dua sampai empat kali lipat untuk terserang penyakit jantung koroner dan memiliki risiko lebih tinggi terserang penyakit kanker paru.
Asap rokok telah terbukti menjadi penyebab utama timbulnya kanker paru baik pada perokok aktif maupun pasif.
Peneliti senior SEAMEO RECFON, Grace Wangge mengungkapkan bahwa anak dari orang tua perokok, berisiko lebih tinggi mengalami stunting.